Senin, 12 Mei 2008

TANDA BACA

TANDA BACA

Tanda Titik ( . )
1.1. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Contoh : Andi membeli baju baru.
Ayah pergi ke Bandung kemarin pagi.
Hardi naik sepeda putar-putar kota.
1.2. Tanda titik dipakai pada akhir singkatan nama orang
Contoh : Muh. Bisri
A.R Hartono
1.3. Tanda titik dipakai pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan.
Contoh : S.E = Sarjana Ekonomi
S.H = Sarjana Hukum
Ir. = Insinyur
dr. = Dokter
1.4. Tanda titik dipakai pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum. Pada singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih hanya dipakai satu tanda titik.
Contoh : tgl tanggal
dkk. dan kawan-kawan
dsb. dan sebagainya
a.n. atas nama
1.5. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam , menit, dan detik untuk menunjukkan waktu.
Contoh : pukul 07.34.15 (pukul 7 lewat 34 menit 15 detik).
1.6. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan jangka waktu.
Contoh : 6.20.55 jam (6 jam, 20 menit, 55 detik)
1.7. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka ribuan, jutaan, dan seterusmya yang tidak menunjukkan jumlah.
Contoh : Surya lahir pada tahun 1987.
Nomor telepon rumah andi adalah 445324.
1.8. Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan yang terdiri dati huruf-huruf awal kata atau suku kata atau gabungan keduanya,atau yang terdapat di dalam akronim yamg sudah diterima oleh masyarakat.
Contoh : Sekjen Sekretaris Jendral
Dirjen Direktrat Jendral
ABRI Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
DPR Dewan Perwakilan Rakyat
Ormas Organisasi massa
1.9. Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan lambang kimia, satuan ukuran, takaran, timbangan dan mata uang.
Contoh : Na Natrium
30 cm Panjangnya 30 centimeter
20 kg Berat karung beras 20 kilogram
Rp 1000,00 Harga pencil itu Rp 1000,00 per buah.
1.10. Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan atau kepala ilustrasi, table dan sebagainya.
Contoh : Nyanyian Cinta
1.11. Tanda titik tidak dipakai dinelakang alamat pengirim dan tanggal surat atau nama dan alamat penerima surat.
Contoh : Jalan Merak 132
Salatiga
13 Februari 1989
Yth. Bp. Hendra
Jalan Merbabu
Pati
1.12. Tanda titik dipakai dibelakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtiar, atau daftar.
Contoh : III. Departement dalam negeri
A. Direktorat Jendral Pembangunan Masyarakat Desa.
B. Darektorat Jendral Agraria
Penyiapan Naskah : 1. Patokan Umum
1.1. Isi Karangan
1.2. Ilustrasi
1.2.1. Gambar Tangan
1.2.2. Tabel
1.2.3. Grafik
Tanda Koma ( , )
2.1 Tanda koma dipakai unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilang.
Contoh : Any membeli buku, pensil dan penggaris.
Satu, dua, … tiga !
2.2. Tanda koma dipakai untul memisahaka kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi, melainkan.
Contoh : Toni bukan pergi ke Solo, melainkan ke Semarang.
Saya ingin membeli sepatu, tetapi uang saya masih kurang.
2.3. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimatnya.
Contoh : Kerena hujan, Nadya tidak jadi pergi.
Karena sakit, ayah tidak jadi olahraga.
2.4. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mengiringi induk kalimat.
Contoh : Anton tidak jadi membali baju karena uangnya kurang.
Bayu mengatakan bahwa buku itu harganya mahal.
2.5. Tanda koma dipakai di belakang ungkapan atau kata penghubung antara kalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya, oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu akan tetapi.
Contoh : Oleh karena itu, kita harus membayarnya sekarang juga.
Jadi kita harus menabung sekarang juga.
2.6. Tanda koma dipakai di belakang kata-kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan yang terdapat pada awal kalimat.
Contoh : O, bagitukah hasilnya?
Wah, bukan main kerasnya !
2.7. Tanda koma dipakai untuk memisahakan petiakn langsung dari bagian lain dalam kalimat.
Contoh : Kata Ibu “Saya lelah sekali.”
“Saya bangga sekali,” kata ayah, “karena anak-anakku telah menjadi sarjana semua.”
2.8. Tanda koma dipakai diantara nama dan alamat, bagian-bagian alamat, tempat dan tanggal, nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
Contoh : Bapak Haris Pambudi, Jalan Diponegoro 27, Surabaya
Bandung , 20 Maret 1989.
Surat-surat ini harap dikirim kepada Kepala Desa Bedali. Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Propinsi Jawa Timur.
2.9. Tanda koma dipakai diantara tempat penerbitan, nama penerbitan dan tahun penerbitan.
Contoh : Yuwono, Salim Santosa, Drs, Perkembangan Sastra Indonesia, Surabaya, Bina Sarana, 1979.
2.10.Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka.
Contoh : Siregar, Merari, Azab dan Sengsara, Weltevreden, Balai poestaka, 1920.
2.11.Tanda koma dipakai diantara nama rang dan gelar akademik yang mengikutinya, untuk membedakan dari singkatan nama keluarga atau marga.
Contoh : D. Sastranegara, S.H.
Ny. Suryani, M.A.
2.12.Tanda koma dipakai dimuka angka persepuluhan dan diantara rupiah dan sen dalam bilangan.
Contoh : 44,50 kg
Rp 25,75
2.13.Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan dan keterangan aposisi.
Contoh : Ayah Dawis, Pak Bejo, termasuk orang yang kaya dikampung ini.
Di daerah kami, misalnya masih banyak pemuda yang hanya lulus sekolah dasar.
2.14. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat apabila petikan langsung tersebut berakhir dengan tanda Tanya atau tanda seru, dan mendahului bagian lain dalam kalimat itu.
Contoh : “Sudah datangkah adikmu?” tanya Ibu.
“Bayar lunas sekarang juga!” perintahnya.
Tanda Titik Koma ( ; )
3.1. Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara.
Contoh : Usia sidah semakin tua; belum juga mendapat cucu.
3.2. Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam suatu kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung.
Contoh : Ayah bekerja di perusahaan; Ibu bekerja di SD Negeri; adik mencuci pakaian; saya menyapu lantai.
Tanda Titik Dua ( : )
4.1. Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian atau pemerian.
Contoh : Untuk mandi kita membutuhkan alat-alat seperti: sabun, shampo, gayung.
4.2. Tanda titik dua dipakai sesudah ungkapan atau kata yang memerlukan pemerian.
Contoh : 1. Ketua : Krisma Widi
Sekretaris : Dedy
Bendahara : Pandu
2. Hari : Senin
Tanggal : 10 Maret 2008
Jam : 09.00 WIB
Tempat : Jalan Kartini no.34 Salatiga
Acara : Rapat Anggota
4.3. Tanda titik dua dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukan pelaku dalam percakapan.
Contoh : Ayuk : “Keluarkan motornya, Dik!”
Maya : “Ya, Mbak.”
Ayuk : “Jangan lupa pakai helm!”
4.4. Tanda titik dua tidak dipakai kalau rangkaian atau pemerian itu merupakan pelengkap yang mengakhiri pertanyaan.
Contoh : Kita sekarang memerlukan gelas, piring, sendok, dan garpu.
4.5. Tanda titik dua dipakai diantara jilid atau nomor dan halaman, diantara bab dan ayat dalam kitab-kitab suci, atau diantara judul dan anak judul suatu karangan.
Contoh : Sarinah, I (1994), 34 : 4
Surat Al- Baqarah : 24
Karangan Idrus, Kisah Sebuah Calana Pandek : Celana Kepar made in Italia.
Tanda Tanya ( ? )
5.1. Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat Tanya.
Contoh : Kapan kita tes?
Intan sudah pulang?
5.2. Tanda tanya dipakai diantara tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan atau kurang dapat dibuktikan.
Contoh : Abi dilahirkan tahun 1989 (?)

Tanda seru ( ! )
Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pertanyaan yang berupa seruan atau perintah, atau yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau rasa emosi yang kuat.
Contoh : Alangkah hebatnya permainan itu !
Bersihkan halaman rumah itu sekarang juga !
Merdeka !

Tanda Kurung ( )
7.1. Tanda kurung mengapit tambahan keterangan atau penjelesan.
Contoh : Dia sekolah di SMA (Sekolah Menengah Atas) Budi Utomo.
7.2. Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang memerinci satu seri keterangan.Angka atau huruf itu dapat juga diikuti oleh kurung tutup saja.
Contoh : Pendidikan adalah tanggung jawab bersama yang harus dipikul secara bersama oleh unsure-unsur :
(1) pemerintah a) pemerintah
(2) masyarakat b) masyarakat
(3) orangtua murid c) orangtua murid

7.3. Tanda kurung mengapit atau penjelasan yang bukan merupakan bagian integral dari pokok pembicaraan.
Contoh : Memang diakui bahwa untuk dua jenis pelajaran (menurut kami harus dikatakan: ‘pengajaran’) ini ada metode dan sistimnya.
Tanda Hubung ( - )
8.1. Tanda hubung menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh pergantian baris.
Contoh : …..mari kita menunjukan prestasi yang lebih baik.
8.2. Tanda hubung menyambung awalan dengan bagian kata dibelakangnya, atau akhiran dengan bagian kata di depannya pada pergantian baris.
Contoh : .... cara yang baik mengambil udara.
… cara baru untuk mengukur nafas.
… merupakan alat pertahanan tubuh yang baik.
8.3. Tanda hubung menyambung unsure-unsur kata ulang.
Contoh : anak-anak berulang-ulang
lauk-pauk bersama-sama
8.4. Tanda hubung menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian-bagian tanggal.
Contoh : t-a-n-a-m-a-n
13-02-1989
8.5. Tanda hubung dapat dipakai untuk memperjelas hubungan bagian-bagian ungkapan.
Bandingkan : ber-evolusi dengan be-revolusi
Isteri-guru yang ramah dengan asteri guru-yang ramah.
8.6. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital, ke- dengan angka, dengan –an, dan singkatan huruf kapital dengan imbuhan atau kata.
Contoh : se-Jawa Timur KTP-nya nomor 15769E
se-Indonesia sinar-X
hadiah ke-2 tahun 50-an
8.7. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsure bahasa Indonesia denagn unsure bahasa asing.
Contoh : di-export
di-charter
pen-tackle-an
Tanda Petik Ganda ( “…” )
9.1. Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan, naskah,atau bahan tertulis lain. Kedua pasang tanda petik itu ditulis sama tinggi di sebelah atas baris.
Contoh : “Sudah berangkat ?” tanya Halimah.
“Balum masih makan,”jawab Siti,”tunggu sebentar !”
9.2. Tanda petik mengapit judul syair, karangan, dan bab buku, apabila dipakai dalam kalimat.
Contoh : Bacalah “Desaku Maju” dalam buku pelajaran Bahasa Indonesia jilid II.
9.3. Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung.
Contoh : Kata Budi “Saya sudah membayar kemarin sore.”
9.4. Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang masih kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus.
Contoh : Penemu “vaksin polio” telah mendapatpenghargaan berupa hadiah Nobel.
Budi memakai calana yang dikenal dengan nama “pantolan”.
9.5. Tanda baca penutup kalimat atau bagian kalimat ditempatkan di balakang tanda petik yang mengapit kata atau ungkapan yang dipakai dengan arti khusus.
Contoh : Karena gemuknya anjingku kuberi nama “Si Gendut”.
Gajah Mada seorang “mahapatih” pada masa kerajaan Majapahit.
Tanda Pisah ( - )
10.1. Untuk menyatakan suatu pikiran sampingan atau tambahan.
Contoh : Ada kritik yang menyatakan bahwa cara siswa belajar bahasa inggris – khusus dalam pengucapannya – kurang baik.
Bentuk karangan yang sederhana dapat mendrong orang-orang awam – seperti saya ini – dapat mempelajari dengan baik.
10.2. Untuk menghimpun atau memperluas suatu rangkaian subyek atau bagian kalimat, sehingga menjadi lebih jelas.
Contoh : Rangkaian kegiatan ini – membersihkan lantai, membersihkan halaman rumah, mencuci pakaian – merupakan kegiatanku setiap harinya.
Warga desa – pria, wnita, tua, muda – semua menyaksikan pertandingan yang mendebarkan itu.
10.3. Tanda pisah dipakai diantara dua bilangan berarti ‘sampai dengan’ sedangkan bila dipakai antara dua tempat atau kota berarti ke atau sampai.
Contoh : Budi seklah di Jakarta dari tahun 1990-1995.
Pameran industri itu berlangsung dari tanggal 25-29 Maret.
10.4. Tanda pisah dipakai juga untuk menyatakan suatu ringkasan atau suatu gelar.
Contoh : Hanya satu pekerjaannya – dagang mobil.
Inilah kedua anak saya yang saya ceritakan – Andi dan Anton.
Dalam hal ini lazim dipergunakan titik-titik (…) dari pada tanda pisah.

Tanda Petik Tunggal ( ‘…’ )
11.1. Tanda petik tunggal mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain.
Contoh : Anton berkata, “Tiba-tiba saya mendengar suara menegur seseorang ‘Siapa Kamu ?’ “atau Anton berkata,
“Tiba-tiba saya mendengar suara menegur seseorang “Siapa kamu ?”
11.2. Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit terjemahan atau penjelasan sebuah kata atau ungkapan asing.
Contoh : Teriakan-teriakan binatang dan orang primitif leh Wund’ disebut LAUTGEBARDEN ‘gerak-gerak bunyi’.
Tanda Ulang ( ….2 ) (angka dua biasa)
Tanda ualang dapat dipakai dalam tulisan cepat dan notula untuk menyatakan pengulangan kata dasar.
Contoh : dua2 marah2
mata2 pura2
hari2 muda2
sia2 anak2
hati2 lama2

Tanda Penyingkat (apostrof) ( ‘ )
Tanda apstrof menunjukan, menghilangkan bagian kata.
Contoh : Titin,’kan kuantar. (‘kan = akan )
Dia ‘lah pergi sejak kemarin. (‘lah = telah)

Tanda Garis Miring ( / )
14.1. Tanda garis miring dipakai dalam penomoran kode surat.
Contoh : No. 104/SK/2007
14.2. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, per, atau nomor alamat.
Contoh : dewa/dewi Jalan Kenari II/12
Siswa/siswi harganya hanya Rp 500,00 per biji
Tanda Elipsis ( … )
Tanda ellipsis (titik-titik) yang dilambangkan dengan tiga titik (…) dipakai untuk menyatakan hal-hal berikut :
15.1. Untuk menyatakan ujaran yang terputus-putus, atau menyatakan ujaran yang terputus dengan tiba-tiba.
Contoh : Tuti selayaknya….selayakna… menurut nasehat rang tuanya.
Bukan dia malah membantah, sebagai seorang anak dia tidak boleh begitu ….ya,ya, tidaklah baik demikian.
15.2. Tanda Elipsis dipakai untuk menyatakan bahwa dalam suatu kutipan ada bagian yang dihilangkan.
Contoh : Sikap disiplin yang tinggi untuk menjalankan pemerintahan yang bersih dan berwibawa … perlu dimantapkan.
15.3. Tanda ellipsis yang dipergunakan pada akhir kalimat karena menghilangkan bagian tertentu sesudah kalimat itu berakhir, menggunakan empat titik, yaitu satu sebagai titik bagi kalimat sebelumnya, dan tiga bagi bagian yang dihilangkan.
Contoh : Demi tegaknya hukum, serta kelancaran tata tertib hal ini sangat perlu … sehingga setiap “orang yang melanggar”, harus ditindak tegas.
15.4. Tanda ellipsis dipergunakan juga untuk meminta kepada pembaca mengisi sendiri kelanjutan dari sebuah kalimat.
Contoh : Mulanya bermdal kecil. Tentu dia mempunyai dagangan yang cukup lengkap, gula, kopi, tape recorder, televisi berwarna, radio, video, bahkan semua kebutuhan dilayani. Entah dari mana dia dapat mengumpulkan modal sebesar itu…. !

Tanda Kurung Siku ( [ …] )
16.1. Dipakai untuk menerangkan sesuatu diluar jalannya teks, atau sisipan keterangan (interplasi) yang tidak ada hubungannya dengan teks.
Contoh : Bila kita perhatikan lingkungan pemuda dari desa ini berhubungan [maksudnya : berhubungan] denagn kenyataan-kenyataan yang ada di luar desa ini.
16.2. Mengapit keterangan atau penjelasan bagi suatu kalimat yang sudah ditempatkan dalam tanda kurung.
Contoh : (Hanya menggunakan nada atau kombinasi nada-nada dan apa yang saya sebut persendian [ atau mungkain kata lain perjedahan atau juncture itu])